DISUSUN OLEH
Nama :
Mauren Intan Pratiwi
NPM :
14816318
Kelas : 1MA07
Fakultas
Ilmu Komunikasi
Universitas
Gunadarma
2017/2018
KATA
PENGANTAR
Dengan menyebut nama
Tuhan Yang Maha Esa kami panjatkan puji dan syukur atas segala nikmat yang
telah diberikan kepada penulis, baik kesempatan maupun kesehatan, sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah PKN ini dengan baik. Salawat dan salam selalu
tercurah kepada junjungan kita Rasulullah SAW, yang telah membawa manusia dari
alam jahiliyah menuju alam yang berilmu seperti sekarang ini.
Penyusunan tugas ini dilakukan
guna memenuhi tugas mata kuliah Pendikan Kewarganegaraan. Makalah ini dapat
hadir seperti sekarang ini tak lepas dari bantuan banyak pihak. Untuk itu sudah
sepantasnyalah kami mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah berjasa membantu penulis selama proses pembuatan makalah
ini dari awal hingga akhir.
Kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak yang luput dari
perhatian penulis. Baik itu dari bahasa yang digunakan maupun dari teknik
penyajiannya. Oleh karena itu, dengan segala kekurangan dan kerendahan hati, kami
sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk memperbaiki
makalah ini kedepannya.
Akhirnya, besar harapan
penulis agar kehadiran makalah PKN ini dapat memberikan manfaat yang berarti
untuk para pembaca.
Jakarta, 15 Juni 2017
Penulis
BAB1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap bangsa mempunyai tujuan nasional. Dalam
proses mencapai tujuan nasionalnya bangsa tersebut menghadapi hakekat ancaman, tantangan,
hambatan dan gangguan dalarn segala bentuk, baik secara langsung maupun tidak
langsung, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar. Agar dapat mengatasi ancaman,
tantangan, hambatan dan gangguan tersebut, suatu bangsa harus mempunyai
Ketahanan Nasional yang kuat. Pembinaan Ketahanan Nasional suatu bangsa
mempunyai dua sasaran. yaitu meningkatkan keuletan dan ketangguhan di satu
pihak, sedang di lain pihak membina hakekat ancaman, tantangan hambatan dan
gangguan.
Ketahanan Nasional meliputi segala aspek kehidupan
nasional suatu bangsa. antara lain aspek Sosial-Budaya. Peningkatan ketahanan
dalam aspek Sosial-Budaya salah satunya dapat ditempuh lewat jalur Mahasiswa,
sebagai generasi muda terpilih yang mempunyai ciri khas yang dominan dan menonjolkan
dalam berperan serta dalam pembangunan nasional untuk mencapai Tujuan Nasional.
Pembinaan tersebut lewat jalur formal dan informal dengan memberikan pengarahan
yang tepat dan terus-menerus.
Mahasiswa merupakan suatu kelompok masyarakat sebagai
bagian dari generasi muda suatu bangsa tidak terlepas dari tanggung jawabnya
dalam memperjuangkan dan memelihara cita-cita bangsa. Sebagai generasi muda
terpilih, mahasiswa sangat potensial dalam membawa masyarakat untuk mencapai
tujuan nasional melalui kegiatan-kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu dalam
bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Tanggung jawab
mahasiswa ini antara lain mengembangkan nilai-nilai budaya bangsa guna mendorong
dan menampung perubahan serta perkembangan masyarakat yang positif dengan tetap
berdasarkan kepribadian bangsa.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana
situasi mahasiswa di Indonesia?
2. Bagaimana
cara meningkatkan pembinaan dan ketahanan nasional di kalangan mahasiswa
Indonesia?
3. Apa
saja peran mahasiswa dalam meningkatkan ketahanan nasional di bidang sosial dan budaya?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui
bagaimana situasi mahasiswa di Indoensia
2. Mengetahui
bagaimana cara meningkatkan pembinaan dan ketahanan nasional di kalangan
mahasiswa Indonesia
3. Mengetahui
apa saja peran mahasiswa dalam meningkatkan ketahanan nasional di bidang sosial dan budaya
BAB
2
PEMBAHASAN
2.1
Situasi Mahasiswa di Indonesia
2.1.1 Kondisi
Mahasiswa Indonesia adalah
bagian dari warga negara Indonesia yang mengikuti pendidikan pada Perguruan
Tinggi. Dalam batasan umur, rata-rata mahasiswa berumur antara 18 sampai 25
tahun. Pada masa-masa tersebut dalam diri seseorang terjadi suatu fase dalam
siklus pertumbuhan kepribadian pembentukan suatu individu yang sangat dipengaruhi
oleh Iingkungan sekitarnya.
Ciri yang menonjol dari
seorang mahasiswa adalah terjadinya suatu masa peralihan menuju ke suatu
kedudukan yang bertanggung jawab dalam masyarakat, antara lain idealistis, berani
dan terbuka dalam menyerap nilai-nilai dan gagasan-gagasan baru, bersemangat,
spontan, dinamis, inovatif, kreatif, ingin segera mewujudkan gagasan baru,
tetapi masih kurang pengalaman.
Dengan segala ciri yang
menonjol tersebut, kini masih ada kalangan mahasiswa yang pola pernikirannya
belum seirama dengan kepentingan nasional. Bahkan ada kecenderungan bersikap apatis
dan mengukur keadaan serta kebijaksanaan nasional dengan ukuran-ukuran yang
kurang sesuai, sehingga dapat menimbulkan kerawanan yang merugikan stabilitas
dan ketahanan nasional.
Hal ini disebabkan oleh
antara lain:
(a) Konsekuensi logis
keadaan sejarah perkembangan pendidikan di Indonesia.
(b) Ilmu pengetahuan
yang dipengaruhi oleh pandangan-pandangan Liberal maupun Komunis.
(c) Pengaruh keadaan
geografis dan geopolitis.
Untuk menghindari
hal-hal yang demikian, maka MPR dengan Tap No. II/MPR/1983 telah menetapkan : "Bagi
mahasiswa, Perguruan Tinggi sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, merupakan pusat penelitian, agar mahasiswa mampu menguasai ilmu pengetahuan
dan teknologi, berjiwa penuh pengabdian serta memiliki rasa tanggung jawab
terhadap masa depan bangsa dan negara Indonesia dalam rangka pelaksanaan Tri Dharma
Perguruan Tinggi". (Tap, MPR. 1983:103).
2.1.2
Potensi
Dalam sejarah
perjuangan bangsa Indonesia kita kenal pengaruh-pengaruh yang diberikan oleh
mahasiswa sejak perjuangan kemerdekaan hingga dalam penegakan ORDE BARU.
Mahasiswa juga besar potensinya sebagai generasi penerus yang terpilih, yang
kelak akan menjadi potensi yang sangat menentukan bagi kehidupan bangsa dan
negara. Mereka merupakan calon-calon pemimpin, penerus dan penggerak
pembangunan yang harus ikut menjaga eksistensi dan kejayaan negara.
Mahasiswa merupakan
potensi yang sangat dominan dalam menentukan situasi secara keseluruhan yang
besar pengaruhnya terhadap Ketahan
Nasional.
Sebagai generasi muda, mahasiswa
mempunyai sifat-sifat positif. Antara
lain: terpelajar, kritis, dinamis, komunikatif dan peka terhadap situasi.
Apabila sifat-sifat positif tersebut mendapat pembinaan secara tepat, mereka
akan sangat bermanfaat bagi pembangunan bangsa dan negara.
2.2
Pembinaan dan Peningkatan Ketahanan Nasional
Suatu kondisi dapat
ditingkatkan, apabila kondisi tersebut dibina secara terus-menerus, berlanjut
serta mempunyai arah yang pasti dan jelas.
Dernikian pula
Ketahanan Nasional yang merupakan kondisi dinamis yang setiap saat dihadapkan
kepada tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan harus senantiasa dibina
dengan maksud agar tingkat ketahanannya lebih besar daripada kadar tantangan
ancaman, hambatan, dan gangguan itu. Tingkat ketahanan pada dasarnya merupakan
suatu hasil proses dinamis yang bergerak dari satu tingkat ke tingkat lain.
Gerakan ini dapat positif, dapat juga negatif. Agar proses bergeraknya selalu
ke arah yang positif, maka perlu dilakukan usaha-usaha pembinaan.
Kekuatan nasional akan
sangat bergantung kepada hasil pengelolaan pembinaan ketahanan nasionalnya.
Dengan demikian, suatu bangsa yang merumuskan cita-cita dan aspirasinya dalarn
bentuk rumusan tujuan nasionalnya sangat bergantung kepada tingkat ketahanan
nasionalnya dalam bentuk keuletan dan ketangguhan yang ditransformasikan dalarn
bentuk pengolahan kekuatan nasional di satu pihak dan di lain pihak dapat
menghadapi dan mengatasi segala bentuk tantangan, ancaman, harnbatan dan
gangguan. Pembinaan Ketahanan Nasional mempunyai sasaran:
(a) Membina segi
keuletan dan ketangguhan dan
(b) Membina tantangan,
ancaman, hambatan dan.gangguan dalam arti tidak membiarkan begitu saja,
sehingga dapat berkembang menjadi kekuatan yang sulit diatasi.
Peningkatan Ketahanan
Nasional menjadi kewajiban dan tanggung jawab seluruh bangsa Indonesia,
termasuk mahasiswa yang merupakan salah satu potensi bangsa yang perlu kita
bina dan kita arahkan dengan tepat, sehingga merupakan potensi yang dapat
menambahkemampuan dan keuletan bangsa. Tetapi sebaiiknya apabila kita salah
menangani pembinaannya, hal itu akan cenderung menjadi bagian dari hakekat
ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan.
2.3
Mahasiswa Dalam Peningkatan Ketahanan Nasional Bidang Sosial dan Budaya
Mahasiswa sebagai
individu merupakan bagian maryarakat kampus ataupun masyarakat umum bangsa
Indonesia dengan ciriciri khasnya. Lingkungan yang paling dekat dan erat
kaitannya dengan kehidupan mahasiswa sehari-hari adalah lingkungan sosial
budaya. Sikap mental mahasiswa serta tingkah lakunya akan mewarnai dan diwarnai
kehidupan lingkungan tersebut. Oleh karena itu perlu adanya pengarahan
bimbingan agar sikap metal dan tingkah laku mahasiswa dapat berperan secara
positif sesuai dengan perkembangan situasi dan kondisi perjuangan nasional
bangsa Indonesia. Untuk itu kehidupan sosial budaya mahasiswa dan lingkungannya
perlu dikembangkan. dan diarahkan, agar para mahasiswa tersebut secara individu
maupun kelompok dapat berperan dalam upaya meningkatkan ketahanan nasional,
khususnya di bidang sosial budaya dalam masyarakat dan kehidupan masyarakat.
Peranan tersebut dapat diterapkan melalui berbagai kegiatan yang berlandaskan
Tri Dharma Perguruan Tinggi, meliputi:
2.3.1
Dalam Bidang Pendidikan dan Pengajaran Tingkat Tinggi
Perguruan Tinggi
Indonesia harus mewujudkan fungsi yang membantu mahasiswa tumbuh dan berkembang
secara maksimal dalam seluruh aspek kepribadian dalam rangka pembentukan
manusia seutuhnya. Mereka berperan sebagai warga negara yans terdidik, cerdas,
sehingga mampu membangun dirinya dan ikut serta dalam. pembangunan negara untuk
men- Meningkatkan Ke'~hQnQn Nasiona/ da/am Bidang Sosia/ Budaya 1J!wal Jalur
MahasiswQ 97 ciptakan kesejahteraan umum. Di dalam perkembangan sebagai manusia
seutuhnya, terkandung keharusan meningkatkan kemampuan pokok atau potensi dasar
manusia yang meliputi:
a. Aspek
Kognitif, yaitu kemampuan penalaran dalam arti kemampuan berfikir kritis dan
logis dalam menghadapi setiap masalah.
b. Aspek
Afektif, yaitu pembentukan dan pengembangan kemampuan dasar manusia yang
mempengaruhi sikap hidupnya. Perwujudan dalam hal ini ialah bahwa setiap
mahasiswa dituntut menunjukkan tingkah laku kesungguhan dalam melakukan ibadah
menurut agama dan kepercayaannya masing-masing, mencintai bahasa dan kebudayaan
bangsa dan hidup dalam ideologi negara sebagai bentuk kebanggaan menjadi warga
Negara Indonesia.
c. Aspek
Psikomotorik, Perkembangan pribadi manusia seutuhnya di kalangan mahasiswa
dalam bentuk keharmonisan antara perkembangan psikis dan fisis. Perwujudannya
adalah kemampuam melakukan secara mandiri, keahlian bidangnya sebagai tenaga
profesional, mampu mewujudkan tingkah laku yang disadari, emosi yang stabil
sebagai manusia dewasa.
Dari uraian di atas,
inahasiswa mempunyai peran aktif dalam proses .pendidikan, sehingga dirinya
menjadi manusia seutuhnya dan berkepribadian Indonesiaseperti yang
dicitacitakan oleh Lembaga Pendidikan Tinggi Indonesia dan dapat berbicara
banyak dalam peningkatan kemampuan bangsa untuk menjawab tantangan, ancaman,
hambatan dan gangguan yang datang. Hal ini berarti peningkatan Ketahanan
Nasional.
2.3.2
Dalam Bidang Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Mahasiswa harus
memiliki dorongan ingin tahu yang besar, tidak pernah puas dalam menggali dan
menguji kebenaran secara objektif. Ia tidak bersifat menunggu, tetapi selalu
aktif dalam usaha mengembangkan ilmu pengetahuan berdasarkan prinsip-prinsip
ilmiah, baik bagi kepentingan ilmu pengetahuan itu sendiri maupun bagi
pembinaan kehidupan bermasyarakat. Ini berarti bahwa dalam melakukan kegiatan
penelitian, mahasiswa berperan serta meningkatkan Ketahanan Nasional. Dalam
kaitannya dengan peningkatan Ketahanan Nasional dalam bidang sosial-budaya,
diharapkan kegiatan penelitian dapat menghasilkan kebijaksanaan-kebijaksanaan,
baik yang bersifat strategis maupun taktis dalam pembangunan. Misalnya
pengelolaan pemanfaatan kekayaan alam Indonesia, harus dilakukan dengan cara
yang tidak merusak tata lingkungan hidup manusia. Selanjutnya pengembanan ilmu
oleh mahasiswa hendaknya ditujukan kepada faktor-faktor fisik dan sosial-budaya
untuk menangkal berkembangnya pengaruh budaya asing yang sering kali
berpengaruh negartif terhadap generasi muda bangsa.
Begitu juga
kegiatan-kegiatan penelitian mahasiswa, diharapkan dapat mengurangi kesenjangan
ketinggalan kita dalam bidang pengetahuan dan teknologi.
Dari uraian tersebut
'diharapkan hendaknya kegiatankegiatail penelitian selalu diarahkan kepada
kemampuan masyarakat untuk menjawab tantangan, ancaman, hambatan, gangguan yang
mengganggu jalannya pembangunan bangsa.
2.3.3
Dalam Bidang Pengabdian Pada Masyarakat
Perguruan Tinggi
bukanlah menara gading atau sebuah pulau yang tldak berinteraksi dengan lihgkungan
sekitarnya, melainkan sebagai bagian dari masyarakat sekitarnya. Untuk itu
program-programnya harus diarahkan untuk memberikan kesempatan kepada para
mahasiswa untuk aktif turut membimbing dan memperbaiki kehidupan masyarakat
sesuai dengan bidangnya masing-masing.
Pelaksanaan kegiatan
pengabdian pada masyarakat apabila mendapat pengarahan yang tepat akan dapat
dipakai sebagai sarana untuk meningkatkan Ketahanan Nasional, terutama di
bidang sosial-budaya yang antara lain mencakup agama, pendidikan , kesehatan,
teknologi dan kebudayaan. Dalam kaitannya dengan hal ini perlu diperhatikan
gejala yang terutama terdapat dalam bangsa Indonesia yaitu terjadinya perubahan
budaya (cultural change). Melalui kegiatan ini mahasiswa harns mampu mengarahkan
perubahan-perubahan yang terjadi ke arah hal-hal yang positif. Kegiatan
pengabdian pada masyarakat dapat dilaksanakan melalui dua jalur yaitu jalur
formal dan jalur informal.
a. Jalur
Formal
Jalur Formal
diselenggarakan sesuai dengan kurlkulum Perguruan Tinggi masing-masing yaitu
dalam program KKN. Dalam pelaksanaannya, mahasiswa datang ke arah sasaran, mempelajari
kondisi sosial budaya masyarakat setempat, selanjutnya mengevaluasi dan kemudian
mengadakan perbalkan, terutama ditujukan kepada aspek sosial budaya yang
dinilai masih kurang.
Dengan demikian
mahasiswa dapat meningkatkan aspek sosial budaya masyarakat setempat yang
akhirnya secara Iangsung dan tidak langsung dapat memberikan andil dalam rangka
Kethanan NasionaI.
b. Jalur
Informal
Dalam
kehidupan sehari-hari, mahasiswa juga hidup bermasyarakat dengan masyarakat di
lingkungannya. Di sini mahasiswa dapat berperan, antara lain dalam hidup
bertetangga dengan baik, saling menolong dalam memecahkan kesulitan yang
terjadi. Sebagai warga negara yang diakui kelebihannya, mereka tentu terpanggil
untuk berkarya dalam lingkungannya itu. Namun demikian, semuanya bergantung
kepada kesadaran mahasiswa itu sendiri, tidak dibatasi oJeh waktu dan
disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat setempat.
BAB
3
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Mahasiswa baik secara individu
maupun kelompok organisasi merupakan bagian dari masyarakat, memiliki ciri khas
sebagai generasi muda yang potensial, berpola pikir idealis, dinamis, kritis
serta peka terhadap Iingkungan, namun di sisi lain mereka berpikir praktis dan
kurang pengalaman. Peran dan potensinya dalam kancah Pembangunan Nasional
sangat dominan dan menonjol.
Ketahanan Nasional merupakan
syarat mutlak perjuangan suatu bangsa dalam mencapai Tujuan Nasional.
Perkembangan hakekat ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan menuntut
peningkatan Ketahanan Nasional. Untuk meminimalisir anacaman tersebut mahasiswa
sangat berperan penting dilingkungan masyarakat khususnya di bidang sosial dan
budaya.
Peranan mahasiswa dalam
peningkatan Ketahanan Nasional diarahkan secara terpadu dengan program dan landasan
operasional Tri Dharma Perguruan Tinggi meJalui kegiatan pendidikan,
penelitian, dan pengabdian pada masyarakat.
3.2
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar